Teknologi Open BTS, WiFi, VSAT dan radio komunikasi dapat menjadi sebuah
solusi mini yang dinanti oleh mereka yang menunggu harapan tak pasti di
lokasi sulit terjangkau infrastruktur normal. Dalam kenyataannya,
penggelaran sistem darurat ini bersama dengan sistem manajemen
kebencanaan berbasis TI dan internet, dalam waktu secepatnya terbukti
menurunkan tensi kepanikan di luar lokasi bencana serta meningkatkan
efisiensi dan akurasi misi kemanusian. Ditambah bonus aliran informasi
aktivis media sosial alternatif, relawan, jurnalis serta survivor
membuka keterisoliran.
Berbeda dengan gelaran teknologi internet
yang membutuhkan perangkat akses tambahan rumit seperti laptop dan
keterampilan menggunakannya, Open BTS melayani HP biasa yang seketika
dapat memenuhi kebutuhan telekomunikasi dasar (voice, SMS). Awam
sekalipun hanya perlu beberapa menit menguasai. Apalagi penetrasi
seluler telah merakyat. Komunikasi yang mudah dan murah.
Namun
demikian, Open BTS dapat ditingkatkan kapasitas dan fitur layanannya tak
hanya telepon dan SMS tapi juga komunikasi data. Walau lebih praktis
bila smartphone, gadget, tablet, laptop yang membutuhkan akses internet
dapat terhubung ke WiFi HotSpot yang dalam ilustrasi di atas juga selalu
disediakan.
Berita baiknya Open BTS bersifat modular. Bisa
ditambahkan power dan antena ukuran besar agar dapat menjangkau wilayah
lebih luas. Atau menambah unit USRP apabila ingin melayani jumlah
pengguna yang lebih banyak dan atau ingin bekerja pada spektrum
frekuensi yang beragam. Model standar bekerja di 900 Mhz dengan standar
2G, namun tersedia juga model 1800, 1900 dan 2100 Mhz yang mendukung 3G.
Tentu saja konsekuensinya perlu investasi lebih besar dan perangkat
yang berat walaupun untuk skala non profit dan tujuan semi permanen
solusi Open BTS tentu saja masih tetap sangat murah dibandingkan BTS
normal.
Arsitektur dan Topologi
Komponen
dasar sistem Open BTS sangat sederhana. Sehingga memungkinkan suatu
desain topologi yang dapat digunakan untuk melayani banyak remote site
yang tersebar luas dan minim sumber daya pendukung (listrik dll)
misalnya untuk di perbatasan maupun blank spot sepanjang garis pantai
kepulauan nusantara.
Blok Diagram Arsitektur Open BTS
Di sisi remote terdiri dari:
1.Antena External (optional), jenis vertical 10 dbi estimasi harga $ 1000
2.Power Amplifier (optional), kapasitas 10 watt estimasi harga $ 1000
3.Perangkat USRP (produk Ettus), frekuensi GSM 900 Mhz harga $ 3000
4.Mini Router, VPN, WiFi HotSpot Gateway (Mikrotik), estimasi harga $ 500
5.Akses Internet remote (wireless, VSAT), C-Band 1 mbit/s harga $ 500
6.Modul solar panel, baterai kering, inverter 250 watt, harga $ 1500.
Dalam
skenario survival networking misalnya di perbatasan yang tidak terdapat
sumber daya pendukung, maka antena, USRP dan Router (casing
weatherproof) dapat dipasang pada atap rumah, menggunakan tiang bambu
atau bahkan pada pohon kelapa. Untuk menghemat energi, sistem tidak
selalu harus on 24/7 atau dapat dikonfigurasi untuk memberikan respon
layanan secara on demand.
Di sisi Back End terdiri dari:
1.PC Server (Linux OS based), barebone quad core 8 Gb harga $ 500
2.Aplikasi OpenBTS GNU Radio, free open source harga nol rupiah
3.Aplikasi Asterisk (SIP based), free open source harga nol rupiah
4.Aplikasi Jabber (XMPP based), free open source harga nol rupiah
5.Interkoneksi ke MSC operator, National Internet Exchange harga nol.
USRP
berfungsi sebagai transceiver (pemancar dan penerima) sinyal GSM.
Jantung Open BTS sendiri sebenarnya adalah aplikasi GNU Radio, berfungsi
sebagai pengendali USRP. Untuk penomoran dan manajemen lalu lintas
suara (voice) digunakan aplikasi Asterisk (protokol VoIP SIP). Fungsi
Asterisk mirip perangkat (hardware) MSC (Mobile Switching Center) pada
sistem GSM. Karena itu Asterisk juga disebut soft switch karena berbasis
piranti lunak. Sedang untuk SMS memakai aplikasi Jabber protokol XMPP.
Semua free dan open source.
Topologi Sistem Open BTS Multi Remote Site
Problem Terminasi
Topologi
di atas sesungguhnya adalah gambaran ideal yang belum sepenuhnya
terwujud. Masih tersisa persoalan besar di sisi terminasi back end yaitu
ijin untuk melakukan interkoneksi ke MSC operator. Peliknya regulasi
jadi kendala terbesar yang mengakibatkan harapan dan penantian mereka
yang terabaikan belum bisa tercapai sepenuhnya. Walau solusi alternatif
tetap ada yaitu dengan terminasi ke operator VoIP (ITKP) dengan
menggunakan metode two step dial (panggilan dua kali dengan kode nomer
ekstensi seperti pada sistem PABX). Persoalannya ini tidak akan terlalu
nyaman bagi pengguna awam karena perlu pembelajaran lagi.
*) two step dial
– setiap pengguna Open BTS mendapatkan nomor ekstensi baru dari sistem
Asterisk sebagai pengenal dan tidak menggunakan nomor asli dari kartu
operator eksisting yang digunakannya. Pengguna dari luar ketika
menghubungi harus melakukan panggilan 2 kali yaitu ke nomor hunting
ITKP, kemudian memanggil lagi ke nomor ekstensi yang dituju. Sebaliknya
pengguna Open BTS ketika memanggil ke luar hanya dikenali dari nomor
random ITKP, bukan nomor ekstensinya. Sedangkan diantara pengguna Open
BTS dapat langsung saling memanggil dengan nomor ekstensi bila telah
mengetahui.
Di sisi lain, terminasi ke ITKP berakibat timbul
biaya ekstra karena layanan VoIP adalah value added yang berbayar. Bila
terminasi langsung ke MSC operator, selain tetap dapat menggunakan nomor
telepon eksisting (tidak perlu nomor ekstensi), biayanya dipotong dari
pulsa yang ada di masing-masing kartu (SIM Card) itu sendiri.
Penyelenggara Open BTS sama sekali tidak memotong pulsa.
Apakah
mungkin gratis sama sekali? Bisa jadi, manakala komunikasinya terjadi
masih di dalam jaringan Open BTS itu sendiri (on net – antar pengguna di
dalam jaringan sendiri) misalnya pengguna dalam satu site atau antar
remote site walau berbeda kartu (SIM Card). Sedangkan komunikasi off net
(berbayar) terjadi saat melewati dari dan ke MSC atau ITKP dan
terhubung ke luar jaringan Open BTS.
Namun pada intinya, pada
sebagian penyelenggaraan sistem Open BTS ini tetap ada sejumlah hal yang
harus dibayarkan. Misalnya sewa VSAT dan transponder satelit, biaya
local loop NIX, bandwidth internet serta investasi perangkat remote.
Kontroversi di Indonesia
Apakah
teknologi ini hanya cocok untuk kebencanaan? Jawabannya mungkin saja
bisa beragam tergantung sudut pandangnya. Akan tetapi potensi memenuhi
hak mendapatkan dan mengakses informasi bagi masyarakat perbatasan,
boleh jadi menjadi salah satu aplikasi yang juga telah lama dinanti.
Demikian juga para nelayan tradisional di perkampungan garis pantai yang
terpencil barangkali bisa mendapatkan manfaat tersendiri dari gelaran
teknologi ini. Misalnya relay SMS gateway broadcast informasi
klimatologi dan siapa tahu ada yang menyediakan tambahan berita jadwal
pelelangan serta harga komoditas kelautan. Tentu jauh lebih baik
daripada kena serbuan SMS penawaran KTA atau pesan dari mama.
Bentuk
implementasi lainnya, gunakan imajinasi anda. Bayangkan wilayah timur
Indonesia yang jauh tertinggal, tidak mungkin memenuhi skala ekonomi
layanan komersial dan jumlah penduduk yang sedikit namun tersebar sangat
luas serta sesungguhnya memiliki hak yang sama sebagai warga negara
untuk menikmati infrastuktur telekomunikasi yang mendorong kemajuan
ekonomi dan peradaban.
Manakala kita melihat sebuah teknologi
tidak hanya sekedar sebagai alat untuk menghasilkan keuntungan para
pemilik modal di industri telekomunikasi semata dan regulasi yang 100%
hanya memihak kepadanya, mungkin kita akan dapat melihat potensi besar
yang lain: menjembatani harapan mereka yang terlupakan.
Maka
memperdebatkan aspek legalitas implementasi Open BTS adalah sangat tak
beralasan mengingat tujuannya yang non komersial, penelitian,
pengetahuan, pembelajaran, akses daerah bencana/terpencil guna memenuhi
hak publik yang sesungguhnya justru dijamin UUD bahkan merupakan Hak
Asasi menurut PBB.
Yang jelas secara formal kegiatan
penyelenggaraan telekomunikasi untuk tujuan kedaruratan dalam berbagai
interpretasinya belumlah diatur di dalam peraturan perundangan yang
manapun. Maka UU 36/1999 Tentang Telekomunikasi yang hanya mengatur
pelaku usaha dengan tujuan ekonomi semata tidak tepat untuk digunakan
mensikapi misalnya implementasi Open BTS untuk tujuan sosial.
Dan
di atas segalanya, eksplorasi teknologi tepat guna Open BTS yang masih
langka ini dipelopori, diminati dan dibanggakan oleh anak muda bangsa
sendiri.
Referensi:
WIKI http://en.wikipedia.org/wiki/Universal_Software_Radio_Peripheral
GNU Radio USRP http://gnuradio.org/redmine/projects/gnuradio/wiki/USRP
Ettus Research LLC http://www.ettus.com GSM http://en.wikipedia.org/wiki/GSM
Open BTS, Solusi Mini Yang Dinanti
21.50 |
Read User's Comments(0)
Langganan:
Postingan (Atom)